Seni rupa adalah
bagian dari seni yang membentuk karya dengan media yang bisa ditangkap oleh mata dan
dirasakan dengan rabaan. Karya ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Sedangkan
Seni Rupa Tradisional adalah sebagai berikut ulasan artikelnya.
Istilah tradisional berasal dari kata
“tradisi” yang menunjuk kepada suatu lembaga, artefak, kebiasaan atau perilaku
yang didasarkan pada tata aturan atau norma tertentu baik secara tertulis
maupun tidak tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari suatu generasi
ke generasi berikutnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka secara singkat
dapat dikatakan bahwa karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang
bentuk dan cara pembuatannya nyaris tidak berubah diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Bima wayang kulit standar pentas |
Seni rupa tradisional adalah segala hal yang
berkaitan dengan nilai-nilai suatu komunitas masyarakat tertentu yang dijaga
secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya. Berdasarkan pengertian ini,
karya seni rupa tradisional dapat diartikan sebagai karya-karya seni rupa yang
merupakan hasil budaya suatu masyarakat tertentu yang telah lama hidup dan
dijaga dengan baik secara turun-temurun. Yang termasuk karya seni rupa jenis
ini diantaranya adalah; keris, wayang kulit, batik tulis klasik, ukiran kayu,
patung , kain songket, kain tenun, pakaian tradisional dan lain sebagainya.
Hanoman wayang kulit standar pentas |
Bukan hanya itu, nilai dan landasan filosofis yang berada dibalik bentuk karya seni rupa tradisional tersebut pun umumnya relatif tidak berubah dari masa ke masa. Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali mengikuti suatu aturan (pakem) yang berdasarkan sistem keyakinan atau otoritas tertentu yang hidup dan terpelihara di masyarakat tersebut. Dalam konteks perkembangan seni rupa di dunia, istilah seni rupa tradisional ini menunjuk pada aturan, nilai, dan landasan filosofis dari para otoritas pemuka agama, penguasa, raja dan para bangsawan, serta praktisi seni. Para seniman tradisional menciptakan karya berdasarkan keinginan atau aturan yang telah ditetapkan sesuai ”selera” otoritas tersebut dan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, sepanjang kekuasaan otoritas-otoritas tersebut.
Bathara Kamajaya & Dewi Ratih, wayang pentas |
Berdasarkan
pengertian seni tradisional yang telah disebutkan di atas, kita menjumpai
berbagai karya seni rupa di Indonesia khususnya karya-karya seni kriya dapat
dikategorikan sebagai karya seni rupa tradisional. Banyak sekali benda-benda
kriya yang tersebar dikepulauan Nusantara, yang bentuk, bahan dan cara
pembuatannya hingga saat ini tidak mengalami perubahan yang berarti sejak
pertama kali diciptakannya. Karya-karya seni tradisi ini umumnya hidup di
lingkungan masyarakat yang masih kuat memegang norma atau adat istiadat yang
diwariskan turun-temurun dari para leluhurnya. Perubahan umumnya terjadi pada
fungsi dari benda-benda kriya tersebut, yang semula berfungsi sebagai benda
pakai atau benda-benda pusaka kini menjadi benda hias atau cindera mata.
Perubahan sistem sosial dan budaya masyarakat serta kemajuan teknologi berperan
besar mempengaruhi perubahan fungsi benda-benda tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar