4.9.15

Artikel Tentang Wayang Sebagai Bagian Seni Rupa Tradisional

Seni rupa adalah bagian dari seni yang membentuk karya dengan media yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Sedangkan Seni Rupa Tradisional adalah sebagai berikut ulasan artikelnya.
Istilah tradisional berasal dari kata “tradisi” yang menunjuk kepada suatu lembaga, artefak, kebiasaan atau perilaku yang didasarkan pada tata aturan atau norma tertentu baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara pembuatannya nyaris tidak berubah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bima wayang kulit standar pentas

Seni rupa tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu komunitas masyarakat tertentu yang dijaga secara turun temurun kemurnian dan keutuhannya. Berdasarkan pengertian ini, karya seni rupa tradisional dapat diartikan sebagai karya-karya seni rupa yang merupakan hasil budaya suatu masyarakat tertentu yang telah lama hidup dan dijaga dengan baik secara turun-temurun. Yang termasuk karya seni rupa jenis ini diantaranya adalah; keris, wayang kulit, batik tulis klasik, ukiran kayu, patung , kain songket, kain tenun, pakaian tradisional dan lain sebagainya.
Hanoman wayang kulit standar pentas

Bukan hanya itu, nilai dan landasan filosofis yang berada dibalik bentuk karya seni rupa tradisional tersebut pun umumnya relatif tidak berubah dari masa ke masa. Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali mengikuti suatu aturan (pakem) yang berdasarkan sistem keyakinan atau otoritas tertentu yang hidup dan terpelihara di masyarakat tersebut. Dalam konteks perkembangan seni rupa di dunia, istilah seni rupa tradisional ini menunjuk pada aturan, nilai, dan landasan filosofis dari para otoritas pemuka agama, penguasa, raja dan para bangsawan, serta praktisi seni. Para seniman tradisional menciptakan karya berdasarkan keinginan atau aturan yang telah ditetapkan sesuai ”selera” otoritas tersebut dan berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, sepanjang kekuasaan otoritas-otoritas tersebut.
Bathara Kamajaya & Dewi Ratih, wayang pentas

Berdasarkan pengertian seni tradisional yang telah disebutkan di atas, kita menjumpai berbagai karya seni rupa di Indonesia khususnya karya-karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa tradisional. Banyak sekali benda-benda kriya yang tersebar dikepulauan Nusantara, yang bentuk, bahan dan cara pembuatannya hingga saat ini tidak mengalami perubahan yang berarti sejak pertama kali diciptakannya. Karya-karya seni tradisi ini umumnya hidup di lingkungan masyarakat yang masih kuat memegang norma atau adat istiadat yang diwariskan turun-temurun dari para leluhurnya. Perubahan umumnya terjadi pada fungsi dari benda-benda kriya tersebut, yang semula berfungsi sebagai benda pakai atau benda-benda pusaka kini menjadi benda hias atau cindera mata. Perubahan sistem sosial dan budaya masyarakat serta kemajuan teknologi berperan besar mempengaruhi perubahan fungsi benda-benda tersebut.