30.10.14

Implementasi Wayang Sebagai Warisan Budaya Dunia

Wayang Klitik batik sogan aneka karakter
Wayang sebagai benda seni hasil karya budaya manusia mempunyai fungsi yang fleksibel dan mampu beradaptasi. Sehingga wayang dapat dimanfaatkan oleh siapapun, dan dapat digunakan sebagai sarana apapun. Misalnya wayang sebagai sarana dakwah, untuk menyebarkan paham politik, sarana menyampaikan program pemerintah, sarana berkampanye mengomunikasikan gagasan baru, hingga menggerakkan semangat masyarakat.

Dalam fungsi kebudayaan, wayang mempunyai fungsi ganda, yaitu pertama sebagai sarana mengungkapkan kreatifitas seni dan kedua sebagai sarana mengomunikasikan segala bentuk kepentingan, baik kepentingan pribadi maupun bersifat umum. Sampai saat ini wayang terus mengalami pengembangan, baik dari segi cerita pewayangan, bentuk fisik wayang, teknik pertunjukan teater wayang, maupun implementasi pada bentuk ciri wayang sebagai benda fungsional lainnya. Keluwesan fungsi wayang ini memicu banyak lembaga, masyarakat, seniman dan budayawan di Indonesia untuk menciptakan berbagai jenis wayang sebagai alternatif alat penyampai pesan, seperti jenis-jenis wayang sebagai berikut ; 

  • Wayang Purwa diciptakan pada abad 11 pada zaman Kerajaan Erlangga dengan mengambil cerita dari kitab Ramayan dan Mahabarata, kemudian dimodifikasi oleh Para Wali diantaranya Sunan Kalijogo sehingga terciptalah wayang kulit dengan bentuk dekoratif seperti yang kita kenal sekarang.
  • Wayang Golek diciptakan pada abad 17 oleh Sunan Kudus untuk menyebarkan ajaran Islam dengan mengambil cerita dari kitab Ramayan dan Mahabarata
  • Wayang Beber diciptakan pada pada zaman Kerajaan Majapahit dengan mengambil cerita dari kitab Ramayana, Mahabarata, dan cerita Panji
  • Wayang Gedog diciptakan tahun 1564 oleh Sunan Bonang, dengan mengambil cerita Panji
  • Wayang Madya diciptakan sekitar tahun 1853-1881 oleh Mangkunegara IV, mengambil cerita sejak Parikesit (putra Abimanyu) sampai Jayabaya
  • Wayang Kancil diciptakan tahun 1925 oleh Bo liem mengambil cerita tentang tokoh berbagai jenis Binatang
  • Wayang Suluh diciptakan tahun 1947 oleh Jawatan Penerangan RI mengambil cerita perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Wayang Pancasila, diciptakan tahun 1946/1947 oleh Harsana Hadisusena, mengambil cerita peristiwa proklamasi dan penerangan falsafah Pancasila.
  • Wayang Wahyu diciptakan tahun 1959 oleh BroederTemotheus Mardji Windya Subrata mengambil cerita dari Kitab Perjanjian Lama.
  • Wayang Sadad, diciptakan tahun 1985 oleh Sunardi Warno Suharjo yang mengambil cerita Penyebaran agama Islam di tanah Jawa oleh Para Wali.
  • Masih banyak jenis wayang lainnya di Indonesia diantaranya Wayang Klithik, Wayang Krucil, Wayang Sasak, Wayang Gambuh, Wayang Orang, Wayang Suket, Wayang Motekar, Wayang Kampung, dan masih banyak wayang lainnya.

Wayang adalah Budaya asli Indonesia. Wayang Indonesia pada 7 November 2003 telah diakui dan ditetapkan sebagai Maha Karya Warisan Budaya Dunia atau "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" oleh UNESCO lembaga PBB / United Nation yang mengurusi kebudayaan. Pengakuan dan penetapan ini memiliki dampak positif bagi kita, terlebih citra bangsa Indonesia di mata Dunia. Lalu apakah kita sebagai generasi muda penerus bangsa mampu melestarikan wayang dan mengembangkan wayang sebagai sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia? Jawabannya sebagai tantangan kita semua untuk ikut peduli dengan budaya asli Bangsa Indonesia.

Dalam hal mencoba ikut melestarikan keindahan Maha Karya Wayang ini SuryoArt mencoba mengimplementasikan bentuk, ciri khas, dan segala hal yang terkandung dalam filosofi wayang dan kemudian menuangkan wayang ke dalam ornamen benda-benda fungsional yang dapat digunakan sebagai alat kehidupan manusia sehari-hari. Meskipun benda fungsional namun karya SuryoArt memiliki arti dan filosofi tersendiri dari khasnya Wayang Indonesia.

"Salam Maha Karya Indonesia"